Traping
Kakak Fei Cu ini sudah akan menginjak usia tiga puluh dua tahun, pada 2024. Tua sekali. Yups begitulah the reality is. Beberapa hal yang kurang menyenangkan dengan menjadi dia adalah belum menikah. By the way menikah itu tidak untuk semua orang ya genks. Menikah hanya untuk yang mau belajar berkompromi menyelesaikan masalah dengan lawan jenis. Tentu saja harusnya sampai seumur hidup.
Meanwhile . . .
Tidak semua kisah cinta berujung dengan pernikahan. Pernikahan juga merupakan awal saja dari suatu permulaan perjalanan manusia yang sama-sama mau bertumbuh saling mengenal juga saling memahami. Di samping itu tetap belum ada jaminan berapa lama ini akan berlangsung. Miris ya.
Yeah, begitulah hidup.
Kadang antara meninggalkan dan ditinggalkan. Meninggalkan entah karena faktor eksternal berupa gangguan manusia lain yang mungkin memberikan "janji" kenyamanan baru misalnya. Atau bisa berupa rasa malas yang tidak diutarakan kepada pasangan. Hal ini menyebabkan terjadinya penumpukan rasa seperti bom waktu. Tentu saja jika sudah meledak tidak bisa dibayangkan bagaimana dampaknya.
Ngeri.
Atau jalan yang lain, yakni diambil TUHAN. Yups, sejatinya apapun itu rasanya hanya titipan. Bukan kah manusia itu sejatinya hanya roh yang diberikan tubuh pikiran untuk menggerakkannya. Lalu bagaimana dengan pasangan, suami, anak atau keluarga? Of course, mereka juga titipan. Untuk itu, selagi masih ada kesempatan untuk bisa bersama mereka mari kita nikmati.
And...
Di modern world sekarang ini, semakin banyak feminisme. Lebih parah lagi adalah bentuk ketidak ingin-an untuk menikah. Kadang hanya ingin mapan dan sendirian. Bahkan di level yang lebih yakni berhubungan biologis dengan siapa saja tanpa ada alih - alih menikah. Ya depend on them ya? Manusia memiliki sifat binatang, yang membuat kita tidak sama dengan hewan adalah akal budi kita.
But...
Setiap orang pasti mencari pembenaran demi pembenaran untuk hal yang ingin mereka lakukan. Supaya dianggap sebagai sesuatu yang benar atau sekedar dimaklumi.
Sah saja...
Sejauh aku mengarungi kehidupan yang banyak hal tidak menyenangkan ini, kita dibuat sama Tuhan part dari kita yang ada dosanya. Sehingga mungkin dengan begitu kita tidak akan dengan mudah menyalah-nyalahkan orang. Lagi pula at the end, kita akan dimintai segala hal yang kita lakukan semasa hidup.
Ehh...
Padahal tadi tidak ingin mengutarakan begini, kenapa yang tertulis malah begini deh. Ahh sudahlah. Mari kakak Fei Cu lanjutkan.
Trap atau jebakan yang kakak Fei Cu maksud adalah jebakan menjadi mandiri. Kakak pernah dengar kalau adanya kapitalisme membuat wanita agar mau bekerja sehingga biaya yang dikeluarkan oleh pabrik akan lebih murah karena zaman dulu pekerja wanita dibayar setengah harga dari pria. Dan as we know, semakin ke sini semakin banyak wanita mandiri. Bisa jadi dia mengadopsi cara pria berfikir.
Bagus di beberapa part. Namun tidak jarang membuat wanita rasa pria. Seperti mengutarakan hal dengan frontal. Hilang sisi halus yang feminim. Tentu saja rasanya sekarang banyak wanita yang enggan untuk "patuh" kepada suaminya. Lebih menuntut kebebasan yang mutlak. Padahal dalam dunia ini banyak sekali hal yang perlu dikompromikan.
Nah, mungkin ini adalah salah satu latar belakang kenapa kakak Fei Cu mau menulis. Sendirian kadang menyebabkan overthingking. Mungkin dengan menulis begini ada sedikit kelegaan. Mari bertumbuh ya kawan. Selamat menikmati tulisan kakak Fei Cu.
Komentar
Posting Komentar