Culture Shock

Malam itu aku sungguh kepayahan. Frugal living ku sampai di taraf dimana aku pun tidak sudi untuk membeli yg namanya data internet.


Sungguh?


Ya begitulah 


Kalaupun aku keluar juga fokus kerja. Tidak ada main hape. Tidak "yank yank an". Fuuu~


That's life broh!


Jalan dua puluh lima ribu bukan beban. Ketika aku ingat apa yg membuat ku bahagia. Uang? Tentu saja bukan. Tapi banyak hal senyum tulus berjuang serta jasa. That's happy something.



Terus terjadi hal yg ya gitu deh. Ada gadis yg entah kenapa yg terbayang di kepala kala itu adalah kalau ini cewek kerokan terus pake baju kek gini lantas gimana? Ya no body care. 


Do you know, anak muda yg tidak main hape di kereta hanya aku. Aku memperhatikan gerak gerik orang. Ya gitulaahh yang bisa kulakukan. Lucu 


Dan anehnya sumpah cowok cowok juga lebih tertarik sama handphone mereka daripada itu wanita. Kalau di negara konoha sanah pasti sudah jadi bahan adu aduan.


Kehidupan itu bebas. Di beberapa tempat memiliki normanya. Apapun itu yg membuat kita patuh dengan aturan yg as long tidak ganggu privasi kek nya so far Ok. 


Kita terlalu banyak di deket oleh banyak hal. Sudah saatnya kita mendengarkan apa yg hati dan pikiran kita. Apa yg mau yg mungkin sangat jauh berbeda dengan manusia lain. Tidak harus sama yg penting tidak merugikan manusia lain. 


Ciptakan bahagia mu. Ciptakan senyum bahagia serta banyak hal yg membuat mau hidup lebih lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Melihat

Masalah Baru

Sebuah Perkenalan Gemoy